Pengobatan HIV - Tidak Terdeteksi – Tidak Menular

Pengobatan HIV – Tidak Terdeteksi – Tidak Menular

Pengobatan HIV yang efektif akan menurunkan jumlah virus HIV dalam darah orang yang positif HIV.

Apabila jumlah virus dalam darah kamu turun sampai dengan

TIDAK TERDETEKSI = TIDAK MENULAR

virus HIV melalui hubungan seksual. Ini yang dikenal dengan istilah ‘Undetectable = Untransmittable’ (‘U=U’) dalam bahasa indonesia dikenal dengan “TIDAK TERDETEKSI sama dengan TIDAK MENULAR” “T=T”.

Jumlah virus HIV di dalam darah dikenal dengan viral load. Pengobatan HIV yang efektif (pengobatan antiretroviral ARV) akan menekan jumlah virus HIV di dalam darah kamu sampai dengan dengan alat pemeriksaan standar yang ada tidak mampu lagi mendeteksi jumlah virus HIV dalam darah kamu, atau dengan kata lain jumlahnya sedikit sekali. Dokter akan mengistilahkan dengan “viral suppression” tetapi sering dikenal dengan ‘viral load tidak terdeteksi’ atau ‘Tidak Terdeteksi’.

Mempunyai hasil viral load tidak terdeteksi bukan berarti kamu sudah sembuh dari HIV. Jika kamu berhenti minum obat ARV, viral load kamu akan menjadi naik dan menjadi terdeteksi lagi. Dengan mempunyai viral load tidak terdeteksi artinya tidak cukup jumlah HIV dalam cairan tubuh kamu yang bisa kamu tularkan saat berhubungan seksual.

Dengan kata lain kamu tidak menularkan ke orang lain.

Selama viral load kamu tetap tidak terdeteksi, peluang kamu menularkan HIV ke pasangan seksual kamu adalah NOL. Seperti slogan kampanye yang selalu didengungkan, ‘Undetectable equals Untransmittable’ atau ‘U=U’, ‘TIDAK TERDETEKSI = TIDAK MENULAR’ ‘T=T’.

Informasi ini ditulis untuk orang yang hidup dengan HIV dan untuk orang yang tidak mempunyai HIV.

Viral load pada beberapa stadium.

Selama beberapa minggu setelah seseorang terinfeksi HIV, viral load biasanya jumlahnya sangat tinggi biasanya jumlahnya sampai jutaan ‘viral copies per milliliter of blood’ (copies/ml). Dan mempunyai resiko paling tinggi untuk terjadinya penularan HIV ke orang lain melalui hubungan seksual pada saat ini. Pada kenyataannya banyak orang yang terinfeksi dari seseorang yang baru saja juga tertular HIV dari orang lain yang tidak menyadari kalo dirinya sudah tertular HIV.

Setelah periode infeksi awal dilalui, viral load biasanya menjadi turun dengan sendirinya. Jumlah viral load pada orang yang tidak mendapatkan pengobatan ARV biasanya sekitar 50,000 copies/ml. Dan masih mempunyai resiko untuk menularkan ke orang lain.

Segera setelah kamu melakukan pengobatan ARV, viral load biasanya turun dengan cepat. Dalam waktu tiga sampai enam bulan, kebanyakan orang viral load nya menjadi tidak terdeteksi (kurang dari 50 copies/ml).

Sangat disarankan untuk menunggu sampai setidaknya kamu mempunyai dua hasil yang tidak terdeteksi secara berturut turut, dengan selang waktu enam bulan. Jika kamu bisa mempertahankan viral load kamu tetap tidak terdeteksi setidaknya selama 6 bulan dan dengan disiplin dan teratur minum ARV dengan baik, menurut the British HIV Association kamu tidak akan menularkan virus HIV melalui hubungan seks.

British HIV Association menyarankan.

BHIVA mengatakan konsisten pengobatan HIV untuk menjaga agar viral load tidak terdeteksi sangatlah efektif sebagai cara pencegahan penularan HIV secara seksual.

BHIVA mengatakan bahwa petugas kesehatan harus membagikan informasi ini kepada orang yang hidup dengan HIV. Menjelaskan ke petugas kesehatan tentang scientific evidence dibelakang T =T, menekankan akan pentingnya adherence pengobatan HIV yang baik dan menekankan T =T sangat tergantung kepada bagaimana menjaga agar viral load selalu tidak terdeteksi.

The scientific evidence.

Penelitian besar pertama yang dilakukan tentang orang dengan viral load yang rendah tidak menularkan berasal dari penelitian terhadap 415 pasangan heterosexual pada tahun 2000. Ditemukan tidak ada satupun pasangan dari orang dengan HIV positif dengan viral load dibawah 1500 copies/ml tertular HIV.

Pada 2011, Pada penelitian yang lebih besar yang dikenal dengan HPTN 052 menyimpulkan bahwa pengobatan HIV mampu mengurangi resiko penularan HIV ke pasangan heterosexual sampai dengan 96%. Yang menjadi alasan kenapa tidak 100% karena satu orang tertular HIV, ini terjadi beberapa hari sebelum pasangannya memulai pengobatan. Selama 4 tahun penelitian yang dilakukan, tidk ada satupun yang mempunyai viral load tidak terdeteksi menularkan virus HIV ke pasangannya.

Hasil akhir dari penelitian PARTNER 1 dan PARTNER 2 diumumkan pada tahun 2016 dan 2018. Antara kedua penelitian ini, melibatkan 972 pasangan gay dan 516 pasangan heterosexual dimana satu yang positif HIV dan yang satunya HIV negatif. Selama penelitian yang dilakukan yang pasangan gay melakukan hubungan seksual tanpa kondom sebanyak 77 000 kali dan pasangan heterosexual sebanyak 36 000 kali. Pada penelitian ini tidak ditemukan satupun terjadi penularan HIV transmission dari pasangan yang positif yang mempunyai viral load tidak terdeteksi (kurang 200 copies/ml) ke pasangan negatif nya.

Pada tahun 2017, penelitian yang sama dilakukan khusus kepada 343 pasangan gay laki laki, juga ditemukan tidakterjadi penularan ke pasangannya dengan viral load tidak terdeteksi dengan aktifitas anal seks tanpa kondom sebanyak 17.000 kali.

Diantara penelitian diatas, ditemukan tidak terjadi penularan HIV oleh pasangan yang HIV positif dengan viral load tidak terdeteksi ke pasangannya yang negatif dengan hampir 130 000 aktifitas seksual yang tidak menggunakan kondom. Ini artinya resiko penularan HIV oleh orang dengan viral load tidak terdeteksi adalah NOL.

Beberapa pasangan HIV negatif di penelitian ini tertular HIV, tetapi dengan menggunakan tes genetik HIV, peneliti menemukan bahwa semua infeksi ini didapat dari orang lain bukan pasangannya saat penelitian ini berlangsung.

Apa artinya bagi saya?

Banyak orang yang HIV positif merasakan dengan tidak menularkan ke orang lain dan tidak dihubungkan lagi sebagai penyebab penularan akan merasakan terbebas dari beban dan rasa cemas dan merupakan keuntungan tersendiri dari pengobatan ARV. Dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat luas tentang T = T tentu akan menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV.

Jika kamu memutuskan tidak menggunakan kondom, ada baiknya kamu berdiskusi terlebih dahulu dengan pasangan kamu dan pastikan apakah pasangan kamu nyaman dengan keputusan itu. Sama dengan halnya dengan jika pasangan kamu menggunakan PrEP (pre-exposure prophylaxis) tapi menurut kamu mereka tidak butuh lagi, hal ini juga perlu kamu diskusikan terlebih dahulu.

Dengan berdiskusi tentang artinya viral load tidak terdeteksi ke pasangan negatif kamu mungkin akan mengurangi rasa cemas tentang penularan HIV. informasi ini tentu bagi kebanyakan orang sangat lah baru sekali terutama bagi yang HIV negatif dan akan butuh membuat mereka mengerti dan mempercayai apa yang kamu bicarakan.

Mendapatkan informasi tentang “TIDAK TERDETEKSI SAMA DENGAN TIDAK MENULAR’ akanlah sangat berguna buat orang yang ingin mempunyai keturunan. Pasangan suami istri yang satunya HIV positif dengan viral load tidak terdeteksi dengan HIV negatif bisa berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom untuk mendapatkan keturunan.

Bagaimana dengan penyakit menular seksual (IMS)?

Sangat penting diingat ketika pengobatan HIV hanya melindungi kamu dari HIV, tidak melindungi kamu dari IMS. Untuk alasan ini tes IMS secara teratur adalah penting. Pengunaan kondom penting untuk mecegah tertular IMS.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan terinfeksi IMS bisa menyebabkan meningkatnya jumalh viral load. Hal ini hanya terjadi pada orang dengan HIV positif tapi tidak mendapatkan pengobatan HIV, contohnya syphilis akan membuat viral load kamu menjadi 2 kali lipat sebelumnya. Orang dengan HIV negatif juga akan mudah terinfeksi HIV jika mereka kena IMS.

Tapi ini tidak akan terjadi pada orang dengan pengobatan HIV dengan viral load tidak terdeteksi. Pada penelitian diatas tidak terjadi penularan HIV walaupun orang tersebut terinfeksi IMS.

Jika kamu mempunyai adherence pengobatan HIV yang baik, apabila kamu terinfeksi IMS tidak akan merubah viral load kamu dari tidak terdeteksi menjadi terdeteksi. Pengobatan HIV yang efektif akan mencegah terjadi penularan HIV melalui hubungan seksual walaupun dengan IMS sekalipun.

Bagaimana dengan jika saya ada viral load ‘blip’, apakah saya bisa menularkan HIV?

Orang dengan viral load tidak terdeteksi kadang kadang akan mengalami hal yang dikenal dengan ‘blips’ pada hasil tes viral load mereka. Jumlah viral loadnya akan meningkat dari tidak terdeteksi menjadi terdeteksi dengan jumlah yang rendah dan menjadi tidak terdeteksi lagi pada tes berikutnya. Sebagai contoh, jumlah viral load kamu meningkat menjadi 60 copies/ml or 150 copies/ml. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Ingat pada penelitian diatas,
Tidak terdeteksi di definisikan dibawah 200 copies/ml. Penelitian ini menunjukan bahwa penularan tidak terjadi dibawah level ini.

Namu bagaimanapun juga, blip bisa menjadi tanda awal dari suatu masalah jika terjadi bersamaan dengan kamu lupa minum obat atau terlambat minum obat ARV, atau hasil viral load kamu tetap terdeteksi pada saat 2 kali pemeriksaan berturut turut.

Bukankah viral load pada cairan sperma, cairan vagina atau cairan rectum lebih penting dibandingkn viral load yang ada di darah?

Viral load yang ada di darah dan yang ada di cairan tubuh lainnya biasanya sama, jika HIV dalam darah kamu tidak terdeteksi begitu juga dengan HIV yang ada di cairan tubuh lainnya. Pada umumnya orang dengan viral load tidak terdeteksi di dalam darah, mempunyai jumlah HIV di cairan tubuh lainnya, tapi sangat jarang bisa menularkan ke orang lain.

Pengobatan HIV - Tidak Terdeteksi – Tidak Menular

Apakah terapi HIV selalu bekerja?

Sekitar satu dari enam orang yang mendapatkan pengobatan HIV regimen pertama tidak bisa menjadi viral loanya tidak terdeteksi atau pengobatan mereka tidak bekerja pada tahun pertama pengobatan. Pada tahun kedua pengobatan, peluang pengobatan kamu gagal adalah satu dari 20 dan akan semakin berkurang peluang gagalnya seiring dengan waktu menjadi sekitar satu dari 50 menjadi gagal.

Jadi, semakin lama kamu mendapatkan pengobatan HIV, maka peluang untuk kemungkinan besar untuk tidak bekerja adalah semakin kecil sekali. Hampir semua orang dengan regimen kedua dan ketiga berhasil membuat viral load nya menjadi tidak terdeteksi.

Jika seseorang yang dalam pengobatan HIV tidak bisa membuat viral loadnya menjadi tidak terdeteksi, hal ini biasanya disebabkan oleh karena mengkonsumsi obat tidak sesuai dengan anjuran dokter, tidak meminum obat tepat waktu, sering lupa minum obat. Jika kamu mempunyai masalah dengan waktu minum obat diskusikan dengan dokter kamu mungkin dokter bisa memberikan solusi yang tepat buat kamu.

Apakah T = T disa diterapkan pada semua jenis aktifitas seksual?

Viral load tidak terdeteksi akan mencegah kamu menularkan HIV selama aktifitas oral sex, vaginal sex dan anal sex. Kondom tidak diperlukan untuk mencegah HIV bila viral load kamu tidak terdeteksi.

Apakah T = T bisa diterapkan pada penularan HIV yang non-sexual?

Pada artikel ini hanya dibahas penularan melalui aktifitas seksual.

Tetapi viral load juga penting artinya pada saat pembuahan, kehamilan dan kelahiran. Jika kamu mampu mempertahankan viral load kamu sampai tidak terdeteksi selama kehamilan, maka resiko untuk menularkan HIV ke bayi kamu adalah hanya sekitar 0.1%, atau satu diantara seribu.

Selama menyusui, viral load tidak terdeteksi mempunyai peran yang besar untuk mengurangi resiko tertularnya HIV ke bayi, walaupun sama sekali masih bisa terjadi. Di beberapa negara masih menyarankan untuk memberikan susu formula biar lebih aman.

Jika kamu mengunakan jarum suntuk secara bersama sama, dengan pengobatan HIV dan viral load terdeteksi maka akan mengurangi resiko tertular, tapi belum ada data yang pasti serapa persen.