Obat ARV, Drugs and Sex

Obat ARV, Drugs and Sex

Alkohol merupakan salah satu obat rekreasi yang paling banyak digunakan orang di Seluruh dunia, banyak digunakan oleh orang diseluruh dunia, termasuk orang dengan HIV positif, kadang kadang disertai dengan penggunaan obat narkotika baik secara teratur atau hanya waktu tertentu saja. Kami akan membahas tentang resiko yang bisa timbul akibat obat narkotika. Ada beberapa masalah kesehatan yang berhubungan dengan pengunaan obat obat rekreasional, ada perhatian khusus yang diberikan pada orang yang HIV positif.

Letting Your Guard Down

Drugs Akan membuat seseorang menjadi lebih relax dalam pergaulan sosialnya, memberikan rasa percaya diri untuk berbicara dengan orang lain dan menjadi lebih berani secara aktifitas seksual. Drugs juga bisa membuat kabur penilaian kamu pada saat melakukan aktifitas seksual, mempengaruhi kita untuk melakukan. Hubungan sex yang biasanya secara normal tidak kita lakukan. Pengaruh itu bisa terhadap dengan siapa kamu berhubungan sex, dimana kamu berhubungan sex, cara berhubungan sex yang kamu lakukan atau pilihan kamu untuk menggunakan kondom saat berhubungan sex atau safe sex. Ketika kamu menggunakan  drugs, yang terpenting kamu selalu ingat adalah aturan yang sudah kamu buat dan berkomitmen untuk selalu menepati ya. Selalu mempersiapkan diri kamu ke “come down” dan mintalah bantuan jika masa masa ini dirasakan terlalu berat.

Bicarakan dan diskusikan dengan teman teman kamu, dokter kamu atau konselor kamu jika kamu membutuhkannya.

Drugs atau obat obatan  seperti sabu – sabu, ecstasy, MDA dan obat Obatan yang bisa membuat kamu hornier the keesokan harinya. Casual sex  atau “One Night Stand” dan biasanya lebih berani mengambil resiko saat berhubungan sex apabila kamu ada dalam pengaruh obat Obatan (amphetamines) atau during chem-sex (sex dengan pengaruh Obat obatan / drugs). Ketika seseorang  didiagnosa dengan HIV, banyak orang dikalangan gay men mengatakan bahwa drugs atau  alcohol menjadi alasan mengapa mereka tidak menggunakan kondom saat berhubungan sex atau tidak sex.

Obat ARV, Drugs and Sex

Looking After Yourself

Jika kamu dalam pengobatan ARV ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui. Beberapa obat HIV bisa meningkatkan level obat lain di dalam darah kamu apabila diminum secara bersamaan. Seperti prinsip pengobatan ARV yang menggunakan Ritonavir yang selalu harus dikombinasikan dengan obat protease inhibitor lainnya sebagai kombinasi booster. Ritonavir berfungsi untuk membooster  agar obat kombinasinya mempunyai level yang cukup untuk memberikan terapi, sehingga. Dosis yang diberikan tidak terlalu banyak. Ini dikarenakan Ritonavir memblok hati untuk tidak memproses obat kombinasinya, sehingga level obat itu didalam darah cukup.

The Effects of HIV Treatments

Ritonavir juga berfungsi membooster level obat Obatan  recreational (ecstasy, sabu sabu, MDA, cocaine dan lain lain) di dalam tubuh kamu. Ritonavir akan meningkatkan level  amphetamines menjadi dua atau tiga kali lipat atau lebih. Jika kamu sedang dalam pengobatan ARV yang mengunakan ritonavir atau obat protease inhibitor lainnya, turunkan dosis Party Drugs yang kamu gunakan. Minum Ritonavir dan menggunakan Party Drugs dalam dosis normal akan mengakibatkan kejadian overdose dan merusak semua rencana kamu malam itu juga. Ritonavir juga berfungsi untuk membooster obat obatan yang digunakan untuk membantu dan mempertahankan ereksi (Viagra, Levitra and Cialis). Jika kamu menggunakan ritonavir penting untuk menurunkan dosis obat Obatan tersebut. Kamu harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter kamu.

Less Is More

Jika kamu ada rencana untuk mencampur Drugs dengan pengobatan ARV kamu, jangan meminumnya secara bersamaan. Gunakan dalam jumlah yang sedikit Party Drugs kamu terlebih dahulu, misalnya seperempatnya . Tunggulah setidaknya 30 menit bagaimana reaksinya ke kamu.

Injecting Drugs

Jika kamu menggunakan obat yang di injeksi dengan teman kamu atau pasangan kamu pastikan untuk selalu menggunakan jarum yang baru, jangan menggunakan jarum suntik yang sama.

Hep C Transmission

Penelitian terakhir mengatakan bahwa hepatitis C lebih mudah menular melalui hubungan seksual  barebacking (todak menggunakan kondom anal sex). Resiko penularannya akan meningkat pada orang yang menggunakan sabu sabu dan poppers.  Penybabnya adalah sabu sabu akan membuat daerah anus kering atau dehidrasi dan poppers akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah daerah anus. Kedua faktor ini merupakan penyebab mudahnya terjadi penularan hepatitis C dan penyakit menular seksual lainnya. 

Alcohol and Other Drugs

Minuman yang beralkohol akan meningkatkan efek samping dari pengobatan yang mengandung Efavirenz (Stoctrin, Atripla). Efavirenz  juga. Meningkatkan efek dari alkohol, sehingga akan mempengaruhi penilaian kita terhadap suatu kaeadaaan.