Meningitis

Meningitis

Meningitis dan HIV.

Cryptococcal meningitis merupakan infeksi yang sangat serius yang menyerang otak dan tulang belakang pada orang dengan HIV positif. Yang disebabkan oleh jamur/fungus—Cryptococcus neoformans.

Cryptococcus neoformans sering ada disekitar kita dan bisa ditemukan di tanah atau pada kotoran burung. Jika tanah yang mengandung Cryptococcus neoformans terbang ke udara, kemudian terhirup dan masuk ke paru paru. Dari sini fungus bisa masuk ke aliran darah masuk ke susmsum tulang belakang dan otak yang akan menyebabkan penyakit.

Hampir semua orang dewasa dan anak anak terpapar jamur jenis ini dalam hidupnya, mereka biasanya mempunyai sistem kekebalan tubuh yang cukup baik untuk mencegah Cryptococcus neoformans untuk menyebabkan penyakit. Sebelumnya antara 5% dan 8% orang dengan HIV bisa terinfeksi cryptococcal meningitis. Namun sejak diperkenalkan obat antiretroviral (ARV), jumlah kasusnya semakin menurun secara drastis.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, terutama orang dengan HIV positif dengan sel CD4 kurang dari 50, akan sangat rentan untuk menderita cryptococcal meningitis.

Cryptococcal meningitis akan menyebabkan inflammation dan bengkak pada otak. Ini akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat pada kepala dan menimbulkan kerusakan pada otak. Cryptococcus neoformans bisa menimbulkan penyakit di daerah paru paru, lebih jarang lagi di ginjal, kulit, saluran kencing dan kelenjar getah bening.

Jika tidak diobati dengan benar akan menyebabkan hal yang fatal. Adalah penting bagi kamu yang HIV positif dengan penurunan sistem kekebalan tubuh kamu untuk memonitor kesehatan kamu lebih ketat dan melaporkan semua keluhan yang kamu rasakan ke dokter atau petugas kesehatan.

Apa gejala yang ada, dan bagaimana mendiagnosanya?

Banyak dari gejala yang ditimbulkan oleh cryptococcal meningitis memberikan gejala yang sama dengan penyakit lainnya. Termasuk didalamnya: panas badan, lelah, leher kaku, nyeri seleuruh tubuh, sakit kepala (kadang kadang berat sekali), mual/muntah dan ada luka di kulit. Gejala lainnya yang dianggap penting antara lain binggung, pikiran berubah/gangguan kesadaran, gangguan penglihatan dan disertai dengan kejang.

Orang yang didiagnose dengan cryptococcal meningitis juga disertai dengan gejala di luar otak. Termasuk batuk dan nafas menjadi cepat dan pendek dari infeksi yang ada di paru paru. Dan lesi di daerah kulit yang mirip dengan molluscum contagiosum. Sangat disarankan untuk orang dengan HIV positive untuk memnggungkapkan gejala yang ada walaupun gejala itu sangat kecil sekali ke petugas kesehatan atau dokter.

Ada dua cara untuk mendiagnosa cryptococcal meningitis.

  1. Pertama dengan mencari ada tidaknya jamur di dalam darah.
  2. Kedua, yang lebih sering dilakukan adalah dengan memeriksakan cairan cerebrospinal fluid (CSF) – yang ada di sekitar otak  dan tulang belakang. Untuk mendapatkan cairan ini, dokter harus melakukan lumbar puncture/spinal tap. Cairan ini akan di tes di laboratorium untuk mencari ada tidaknya Cryptococcus neoformans. Spinal tap juga berfungsi untuk mengetahui apakah ada peningkatan tekanan di daerah otak. Karena cryptococcal meningitis bisa menimbulkan bengkak di daerah otak, sehingga tekanan di daerah CSF akan meningkat. Dengan mengetahui tekanan di CSF akan membantu menentukan penyakit kamu berat atau tidak. Jika tekanan di otak kamu tinggi sekali, mungkin CSF perlu di keluarkan pada saat itu untuk mengurangi gejala yang ada dan mencegah kerusakan otak yang lebih serius.

Beberapa dokter mungkin menyarankan untuk melakukan scan kepala dengan magnetic resonance imagining (MRI). Ini biasanya dilakukan sebelum spinal tap dilakukan untuk melihat ada tidaknya penyakit lainnya.

Bagaimana dengan cara pengobatan?

Pengobatan dengan anti jamur dan sesuai dengan penyebabnya.

Bagaimana mencegahnya?

Karena Cryptococcus neoformans bisa ditemukan disekitar kita, sangat susah untuk mencegah untuk tidak kontak dengan jamur ini. Lagi pula, Cryptococcus neoformans bisa hidup didalam tubuh seseorang dalam waktu lama, bulanan atau tahunan tanpa menimbulkan penyakit, tergantung pada sistem kekebalan tubuh orang tersebut.

Karena Cryptococcus neoformans akan menyebabkan infeksi cryptococcal meningitis pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang jelesk sekali, maka cara terbaik untuk mencegahnya adalah menjaga sistem kekekbalan tubuh agar tetap sehat. Ini termasuk sesegera mungkin memulai terapi ARV sebelum sistem kekebalan tubuh kamu rusak.