Apa itu HIV – FAQ

Apa itu HIV - FAQ

HIV adalah virus yang penularannya melalui cairan tubuh tertentu dan menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang, khususnya sel CD4 yang sering disebut juga T cells. Dengan seiring dengan waktu, virus HIV banyak merusak sel ini di dalam tubuh yang menyebabkan tubuh tidak mampu lagi berperang terhadap infeksi atau penyakit lainnya.

Penyakit oportunistik atau cancer mengambil kesempatan ini, karena daya tahan tubuh kamu yang rendah dan orang tersebut akan masuk ke stadium AIDS. Pelajari lagi stadium dari HIV dan cari informasi bagaimana caranya mengetahui kalo kamu terinfeksi atau tidak.

Apa itu HIV?

HIV kependekan dari human immunodeficiency virus. Merupakan virus yang menyebabkan timbulnya kumpulan gejalanya penyakit yang disebabkan menurunnya daya tahan tubuh atau AIDS. Tidak seperti penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya, tubuh manusia tidak bisa menghilangkannya dari sistem tubuh. Artinya sekali kamu terinfeksi , kamu akan membawanya seumur hidup .

Sampai dengan saat ini belum ditemukan obat yang efektif dan aman untuk menyembuhkan , tapi para ahli masih bekerja keras mengusahakannya dan masih ada harapan . Sementara itu, dengan pengobatan yang tepat , virus HIV bisa dikontrol didalam tubuh pasien. Pengobatan untuk HIV biasanya disebut dengan terapi  antiretroviral atau ARV. Dengan pengobatan ini usia hidup pasie dengan HIV menjadi lebih lama dan mengurangi resiko penularan ke orang lain. Sebelum ditemukan pertengahan tahun 1990, orang dengan HIV dapat berkembang ke dalam stadium AIDS hanya dalam waktu beberapa tahun saja . Sekarang seseorang yang didiagnosa HIV dan diobati sebelum penyakitnya menjadi parah bisa mempunyai usia harapan hidup sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.

Apa saja stadium penyakit HIV ?

Jika seseorang terinfeksi HIV dan menolak untuk mendapatkan pengobatan ARV, maka mereka akan mengalami 3 tahapan atau stadium dari penyakit HIV. Obat yang digunakan untuk pengobatan dikenal dengan ARV, bisa membantu pasien dan digunakan pada pasien dengan stadium HIV jika digunakan secara tepat dan setiap hari. Pengobatan akan memperlambat atau mencegah progresifitas dari penyakit dari stadium satu ke stadium lainnya . Juga berperan besar mengurangi resiko menularkan ke orang lain.

  • Stadium 1: Infeksi HIV akut 

Biasanya terjadi dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah terinfeksi HIV, gejala yang timbul antara lain seperti gejala flu mungkin timbul beberapa minggu. Ini adalah respon normal dari tubuh terhadap semua infeksi. Ketika seseorang mengalami infeksi akut HIV, jumlah virus HIV di dalam tubuh orang tersebut sangatlah besar sekali dan pasien ini sangat gampang sekali menularkan ke orang lain. Tapi kebanyakan orang dengan infeksi HIV akut tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi HIV karena mereka tidak sakit sama sekali. Untuk mengetahui seseorang menderita infeksi HIV akut bisa diketahui dengan pemeriksaan tes HIV antibodi/antigen generasi ke-4 atautes nucleic acid (NAT). Jika kamu merasa pernah melakukan kegiatan beresiko untuk tertular HIV baik melalui hubungan seksual atau penggunaan narkotika dan kamu mempunyai gejala seperti flu , silahkan berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

  • Stadium 2: Clinical latency (HIV inactivity or dormancy)

Pada periode ini kadang kadang disebut dengan  asymptomatic HIV infection or chronic HIV infection. Pada fase ini, HIV masih dalam keadaan aktif tapi berkembang biak dalam level yang kecil.

Orang mungkin tidak merasa sakit atau timbul gejala apapun sama sekali. Pada orang yang tidak melakukan pengobatan ARV segera periode ini bisa berlangsung lama atau proses penyakitnya sangat cepat sekali. Bagi pasien yang memutuskan untuk memulai pengobatan ARV sesegera mungkin, dan meminum obatnya setiap hari maka akan berada dalam stadium ini selamanya.

Sangat penting diingat untuk seseorang masih bisa menularkan HIV ke orang lain pada fase ini, walaupun orang tersebut sudah dalam pengobatan ARV dan jumlah virus dalam darahnya sudah sangat kecil lebih kecil resiko menularkan ke orang lain dibandingkan dengan orang yang jumlah virus dalam darahnya masih banyak. Pada pasien yang tidak mendapatkan pengobatan ARV, pada akhir dari fase ini orang tersebut jumlah virus dalam darahnya akan terus naik dan jumlah CD4 nya akan turun drastis. Karena hal inilah orang tersebut mulai menampakkan gejala dan menuju ke stadium 3.

  • Stadium 3: Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)

AIDS merupakan fase yang paling serius dari infeksi HIV. Orang dengan AIDS mengalami kerusakan sistem kekebalan tubuh yang hebat yang menyebabkan timbulnya penyakit yang lebih serius yang disebut dengan infeksi oportunistik .

Tanpa pengobatan, orang dengan AIDS biasanya bertahan hidup sekitar 3 tahun. Gejala yang sering ada pada pasien dengan AIDS antar lain , rasa dingin, panas badan, berkeringat, pembesaran kelenjar getah bening, rasa capek dan penurunan berat badan.

Orang yang didiagnosa AIDS apabila CD4 nya dibawah 200 atau disertai dengan gejala penyakit oportunistik. Orang dengan AIDS jumlah virus HIV dalam darahnya sangat tinggi dan mudah menularkan ke orang lain.

Bagaimana cara mengetahui saya terinfeksi HIV atau tidak ?

Saru satunya cara untuk mengetahui status HIV kamu adalah dengan cara melakukan tes HIV. Mengetahui status HIV kamu adalah sangat penting karena akan membantu kamu membuat keputusan untuk tidak tertular atau menularkan HIV.

Beberapa orang mungkin mempunyai gejala seperti flu setelah 2 sampai 4 minggu setelah terinfeksi HIV ( stadium 1 ) tapi kebanyakan orang tidak mempunyai gejala apapun pada stadium ini. Gejala seperti flu yang biasa ada antara lain panasbadan , kedinginan , keringat pada malam hari, nyeri otot, sakit tenggorokan , rasa capek , pembesaran kelenjar getah bening atau luka daerah mulut. Gejala ini akan menetap dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Pada saat ini tes HIV mungkin tidak menunjukan hasil yang positif, tapi orang pada fase ini sangat mudah menularkan virus HIV ke orang lain.

Jika kamu mempunyai gejala seperti yang disebutkan diatas , bukan berarti kamu terinfeksi HIV. Gejala diatas mungkin merupakan penyakit lainnya. Tapi apabila kamu ada gejala diatas setelah melakukan aktivitas yang beresiko untuk tertular HIV, segera konsultasikan dengan dokter kamu dan ceritakan tentang faktor resiko kamu. Satu satunya cara untuk mengetahui ya adalah dengan cara melakukan tes HIV.