Candidiasis - infeksi jamur

HIV Viral Load – pengobatan HIV dan penularan HIV melalui kontak seksual

HIV viral load adalah jumlah virus HIV didalam cairan tubuh seseorang yang positif HIV.

Biasanya viral load didalam darah dites sebagai bagaian dari pemeriksaan rutin pada orang dengan HIV positif. Jumlah virus HIV yang tinggi berarti orang tersebut gampang menularkan virus HIV ke orang lain. Penelitian menunjukan dengan pengobatan ARV mampu menekan jumlah virus di dalam darah sampai dengan “tidak terdeteksi” dan berarti resiko menularkan ke orang lain menjadi rendah. Tetapi masih ada kemungkinan untuk menularkan, karena “tidak terdeteksi” artinya masih ada virus HIV yang jumlahnya sangat kecil yang ada pada darah dan cairan tubuh.
Resiko untuk tertular HIV menjadi lebih tinggi apabila ditemukan juga penyakit menular seksual secara bersamaan, tidak minum ARV secara teratur atau ada resistensi terhadap ARV. Resikonya lebih tinggi pada perilaku berhubungan sex melalui anal dibandingkan melalui vagina.

Apa itu Viral Load dan Apa efeknya terhadap pengobatan HIV?

Viral load adalah jumlah HIV pada cairan tubuh orang yang hidup dengan HIV. Dinyatakan dalam jumlah virus (copies) dalam satu millilitre atau cc cairan (copies/ml). Viral load yang sering digunakan adalah yang diukur dari darah dan digunakan untuk mengukur perkembangan progresifitas penyakit HIV dan keberhasilan pengobatan HIV. Kadang kadang diukur pada cairan tubuh lainnya seperti, cairan sperma, cairan vagina atau cairan rektum.

Pengobatan HIV terdiri dari tiga macam obat yang diminum setiap hari. Tujuan dari pengobatan HIV adalah mengurangi perkembangbiakan (replikasi) virus HIV, meningkatnya jumlah sel CD4 atau  T-cells, dan memperlambat progresifitas perjalanan penyakit. Dengan pengobatan HIV dikatakan berhasil apabila viral load menjadi sangat rendah atau  “undetectable”  tidak terdeteksi lagi di dalam darah atau cairan tubuh lainnya.

Apa itu  “Normal” Viral Load?

Sebenarnya tidak ada istilah nilai “normal” viral load. Viral load dalam cairan tubuh selalu berubah tergantung pada beberapa faktor stadium penyakit HIV dan pengobatan HIV.

Beberapa minggu setelah kamu terinfeksi HIV jumlah viral load kamu dalam darah dan pada beberapa cairan tubuh kamu sangatlah tinggi sekali. Pada stadium ini dikenal dengan HIV stadium akut dan pada saat ini viral load bisa mencapai 1 juta  copies/ml.

Pada HIV stadium akut yang hanya terjadi dalam beberapa minggu saja dan setelah itu dilanjutkan dengan stadium kronis dari HIV. Selama stadium kronis, viral load akan menurun jumlahnya dan dalam beberapa bulan viral load akan stabil pada level terendah. Jika pengobatan dimulai, jumlah viral load akan menjadi  “undetectable” atau tidak terdeteksi dalam cairan tubuh hanya setelah beberapa bulan pengobatan. Tetapi apabila pengobatan ARV dihentikan atau tidak diminum secara baik dan disiplin maka viral load akan kembali naik lagi.

Apa artinya “Undetectable”  Viral Load?

“Undetectable” artinya jumlah virus dalam darah sangat rendah sampai tidak terdeteksi dengan alat yang digunakan atau standar pemeriksaan. Tergantung dari pada alat yang digunakan di beberapa laboratorium jika kurang dari  40-50 copies/ml atau 20 copies/ml.  Ini berarti undetectable viral load jumlah virus dalam darahnya sangat rendah dan tidak terdeteksi, tapi bukan berarti tidak ada virus HIV sama sekali.

Apakah Viral Load berhubungan dengan penularan HIV ke orang lain?

Penelitian menunjukan korelasi antara rendahnya viral load seseorang dengan rendah ya juga resiko menular nya HIV ke orang lain, begitu juga jika viral loadnya tinggi maka orang tersebut akan mudah menularkan HIV ke orang lain. Jumlah virus HIV dalam darah mempunyai korelasi yang erat dengan jumlah virus dalam cairan sperma, cairan vagina dan cairan rektum (cairan tubuh yang sering berhubungan dengan penularan HIV). Ini artinya apabila viral load dalam darah turun berarti jumlah virus dalam cairan tubuh lainnya juga menurun. Perlu diketahui viral load pada cairan tubuh lainnya jumlahnya tidak selalu sama, misalnya viral load dalam cairan sperma, cairan vagina atau cairan rektum kadang kadang jumlahnya bisa lebih tinggi dibandingkan yang ada di darah.

Apakah pengobatan HIV juga bisa menurunkan resiko penularan HIV melalui hubungan seksual?

Pengobatan antiretroviral (ARV) akan menurunkan viral load dalam darah dan cairan tubuh lainnya ke level tidak terdeteksi dan berarti akan mengurangi resiko penularan HIV melalui hubungan seksual.

Apakah masih bisa menularkan HIV ke orang lain walaupun dengan Viral Load Undetectable?

Meskipun resiko penularan HIV melalui kontak seksual rendah pada orang dengan viral load undetectable, bukan berarti tidak ada sama sekali. Orang dengan viral load undetectable di dalam darah juga disertai dengan viral load undetectable pada cairan tubuh lainnya. Perlu diingat undetectable  bukan berarti tidak ada virus HIV sama sekali di dalam darahnya, jumlahnya sangat kecil sehingga tidak terdeteksi dengan alat. Oleh karena itu resiko penularannya masih ada.

Meskipun demikian orang dengan undetectable viral load di dalam darahnya kadang kadang masih terdeteksi (walaupun sedikit) dalam cairan tubuhnya. Resiko penularannya akan menjadi tinggi apabila jumlah virus didalam cairan sperma, cairan vagina atau cairan rektum jika jumlah virus nya disana tinggi walaupun di dalam darah viral loadnya sudah tidak terdeteksi. Tidak jelas seberapa hal ini sering terjadi, penelitian menunjukan hal ini sering terjadi apabila orang tersebut terinfeksi penyakit menular seksual atau bahkan pada kasus tidak ada penyakit menular seksual.

Apa masih ada resiko menularkan HIV ketika seseorang Viral Load Undetectable dalam darah?

Seperti kita ketahui bersama dengan viral load undetectable sudah menurunkan resiko penularan HIV ke orang lain. Tetapi bukan berarti resiko penularan tanpa menggunakan kondom menjadi nol atau tidak ada sama sekali. Masih ada kemungkinan. Penularan tapi sangat kecil sekali.

Apa artinya  istilah pengobatan ARV sebagai pencegahan HIV? 

Tidak ada jawaban yang simpel antara viral load, HIV treatment dan hubungannya dengan pencegahan penularan HIV. Bagaimanapun juga, ada beberapa pesan penting yang bisa digunakan untuk orang yang ingin mengunakan pengobatan ARV sebagai  pencegahan penularan HIV:

  • Pastikan viral load dalam darah kamu sudah tidak terdeteksi sebelum memilih pendekatan ini dan lakukan pemeriksaan viral load secara rutin untuk memastikan tetap tidak terdeteksi. Pastikan viral load sudah tidak terdeteksi selama 6 bulan terlebih dulu.
  • Minumlah ARV sesuai saran dokter. Kepatuhan minum ARV sangat penting artinya untuk menjaga agar viral load tetap tidak terdeteksi  dan mencegah resistensi obat ARV.
  • Lakukan pemeriksaan rutin untuk IMS  (termasuk: syphilis, gonorrhea, chlamydia, and herpes). IMS akan meningkatkan resiko orang dengan HIV positif menularkan virus HIV dan orang dengan HIV negatif menjadi tertular HIV. Jika salah satu pasangan terinfeksi IMS segera diobati dan hindari hubungan sex tanpa menggunakan kondom.
  • Minta informasi ke Dokter kamu tentang vaksinasi  hepatitis A, hepatitis B, dan human papilloma virus (HPV).
  • Gunakan cara pencegahan HIV lainnya jika memungkinkan khususnya dengan menggunakan kondom dan pelicin  untuk mencegah penularan HIV .