Bagaimana caranya agar saya terhindar dari HIV?
Kami sering mendapatkan pertanyaan seperti ini. Jadi berikut kami akan memaparkan beberapa pilihan yang bisa kamu lakukan. Yang mana yang kamu pilih dan sesuai dengan kondisi kamu adalah menjadi hak kamu, tapi saran kami adalah gunakan beberapa metode secara bersamaan untuk lebih amannya. Cara pencegahan bukan saja hanya abstinence atau tidak berhubungan sex saja atau hanya dengan kondom saja. Sekarang banyak cara pencegahan untuk HIV yang bisa dipilih dan penelitian tentang metode pencegahan juga semakin meningkat pesat.
Kondom
Gunakanlah, always, tanpa banyak tanya lagi, gunakan setiap kali kamu berhubungan sex. Harus selalu ada pada pikiran kamu pertama kali saat berhubungan sex kapan pun dan dimana saja selalu sediakan kondom agar mudah terjangkau. Kecuali apabila kamu dalam status hubungan yang monogami dengan pasangan kamu, maka kondom bisa tidak digunakan. Kondom merupakan alat perlindungan kamu yang pertama kali. Statistik menunjukan hanya dengan menggunakan kondom yang baik dan benar akan menurunkan resiko penularan HIV sebesar 98%. Mari kita pelajari lagi: kondom tidak sempurna jadi disarankan selalu mengkombinasikan dengan metode yang berbeda.
Pre-Exposure Prophylaxis
Lebih dikenal PrEP, Pre-Exposure Prophylaxis adalah kombinasi dua obat (tenofovir and emtricitabine) yang dikenal dengan merek Truvada. Obat ini diminum 1 kali sehari dan akan mengurangi resiko untuk tertular HIV dari hubungan sex menjadi sebesar 90% dan sekitar 70% pada pengguna narkotika dengan jarum suntik. Ketika 90% terdengar sudah sangat baik sekali, tapi pada kenyataannya adalah tidak. Sekali lagi gunakan kondom dan resiko untuk tertular HIV akan jauh lebih kecil lagi. Oh ya kalo harga Truvada sangat mahal ada produk generik buatan India atau Thailand yang kualitas nya baik yang mungkin terjangkau bagi kamu. Sekali lagi menggunakan PrEP harus dengan konsultasi dokter yang mengerti tentang PrEP.
Post-Exposure Prophylaxis
Dikenal juga dengan PEP, Post-Exposure Prophylaxis digunakan setelah seseorang terpapar oleh virus HIV. Mirip dengan after morning pill, obat yang digunakan setelah berhubungan sex pada wanita jika tidak ingin hamil. Ini menjadi pilihan terakhir, karena dengan berbagai alasan kamu tidak menggunakan kondom saat berhubungan sex. Obat ini harus diminum sebelum 72 jam setelah kejadian dan harus diminum selama 28 hari secara disiplin dan tidak pernah lupa sekalipun. Sangat penting memperhatikan waktu untuk memulai PEP, semakin cepat semakin baik, semakin lama lama kamu menundanya maka resiko tertular HIV semakin tinggi. Sebaiknya sebelum 72 jam setelah kejadian.
Abstinence
Seperti yang diajarkan di sekolah dulu Dengan cara ini adalah tidak berhubungan sex sama sekali. Kami berani memberikan garansi 100% kamu tidak akan tertular dari HIV. Tapi ini merupakan metode yang susah dilakukan.
Ketahui status HIV kamu
Yang ingin saya bahas berikutnya adalah pasangan sero-discordant. Artinya pasangan yang satu adalah HIV-positive dan satu lagi HIV-negative. Ketika seseorang mengetahui bahwa dirinya adalah HIV positif, akan ada dipikirkannya bahwa tidak mungkin akan mendapatkan pasangan dalam hidupnya kecuali pasangannya positif dan semua itu adalah TIDAK BENAR. Orang HIV positif bisa mempunyai pasangan denga orang yang HIV negatif dan pasangannya tetap menjadi HIV negatif. Dengan minum ARV maka akan membuat viral load dalam darah kamu tidak terdeteksi dan resiko untuk menularkan HIv ke orang lain menjadi kecil. Untuk yang HIV negatif ada pilihan untuk mengunakan kondom dan/atau PrEP setiap hari. Keduanya harus secara rutin melakukan pemeriksaan Penyakit menular seksual secara rutin. Dan menjadi tanggung jawab bersama agar tetap menjadi HIV negatif. Dan yang single cek status HIV kamu secara rutin, walaupun disiplin Pake kondom tetap harus tes minimal setahun sekali.
Lakukan pemeriksaan rutin terhadap penyakit menular seksual !!!
Yang terakhir adalah lakukan pemeriksaan secara rutin, walaupun tidak bergejala. Tidak saja untuk pemeriksaan HIV tapi juga penyakit menular seksual lainnya Tes bisa dilakukan setiap tiga bulan sekali atau enam bulan sekali. Walaupun kamu menggunakan kondom secara konsisten tetap harus melakukan tes setahun sekali.