Bagaimana berpacaran dengan orang yang HIV positif

berpacaran dengan orang yang HIV positif

Sekarang ada banyak alasan yang bisa di pakai selain “kita temannya saja ya” setelah kencan pertama selesai. Atau mungkin tidak ada chemistry saat itu, tidak ada minat yang sama atau memang dia tidak tertarik sama sekali. Entah apapun alasan-alasan yang menjadi keputusan kamu untuk tidak menelponnya lagi, status HIV nya yang positif sebenarnya bukan menjadi suatu masalah yang besar.

HIV sebenarnya bukan variabel penentu kalau kamu dan pasangan kamu baik secara emosi dan fisik saling cocok atau match. Jika semua elemen yang ada dalam hubungan seperti ketertarikan secara seksual, memiliki selera yang sama, dan saling menyukai “keanehan” masing masing, adalah tidak masuk akal jika hal ini gagal oleh karena salah satu dari kalian mempunyai status HIV positif. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika kamu menjalin hubungan dengan orang yang HIV positif. Silahkan perhatikan hal berikut setidaknya kamu akan live happily ever after – atau kalo kamu putus itu bukan karena status HIV seseorang.

Jika kamu ada pertanyaan, jangan takut untuk bertanya

Kamu mungkin khawatir dengan pertanyaan kamu atau takut kalo pertanyaan kamu merusak perasaannya. Jangan takut !! Orang yang hidup dengan HIV mengerti kamu mungkin merasa takut atau gentar, khususnya pada kamu yang pertama kali berpacaran dengan orang yang HIV positif (yang kamu ketahui). Jadi jika kamu merasa ragu bertanyalah sebanyak banyaknya. Pasangan kamu akan dengan senang hati menjawabnya dan membuat kamu merasa nyaman untuk membicarakannya bersama dan akan menghilangkan semua kekhawatiran yang ada pada diri kamu. Yang membuat perasaannya sakit adalah jika kamu berasumsi dan kamu tidak memberikan kesempatan dia untuk berbicara dan menjelaskan semua kekhawatiran kamu.

Jagalah privasinya

Jika dia mempercayai kamu dengan memberitahukan status HIV dia ke kamu, dan hargailah dia dengan menjaga rahasia ini untuk kamu seorang. Ceritakan ke teman kamu tentang bagaimana dia membuat kamu ketawa atau tentang bagaimana kamu suka pada saat dicium oleh dia. Tetapi apabila kamu sudah membahas hal ini sebelumnya dengan dia, jangan bahas tentang status HIV dia pada saat ngopi cantik dengan teman kamu. Kamu tidak perlu menyimpan rahasia tentang status nya dengan orang terdekat kamu selamanya, tapi coba tanyakan ke diri kamu sendiri apakah kamu mau pasangan mu berceritra tentang sesuatu yang sangat pribadi bagi kamu ke teman temannya ketika kalian berdua saling menjalin hubungan.

Jangan berasumsi bahwa hanya kamu seorang yang merasa takut

Bukan berarti karena dia lebih dulu berkata jujur ke kamu tentang status HIV nya, bukan berarti dia nyaman berpacaran dengan seseorang dengan status HIV nya. Mungkin saja dia sama takut atau khawatir seperti kamu. Jangan juga berasumsi jika kamu nyaman secara seksual atau dalam situasi sosial tertentu, dia akan nyaman juga.

Jangan khawatir apa kata orang lain

Kabar baiknya adalah itu hanya gosip saja, resiko penularannya adalah kecil sekali. Tidak perlu khawatir apakah orang berpikir kamu mengidap HIV atau tidak. Yang perlu kamu khawatirkan adalah apakah dia selalu membuat kamu tertawa, apa yang kamu suka lakukan bersama dan apakah dia hebat di ranjang. Akan selalu saja ada orang yang berbicara negatif tentang kamu, apapun yang kamu lakukan dan dengan siapa kamu berpacaran. Jadi buatlah mereka cemburu dengan menunjukan kalo kamu bahagia dan jangan merespons pikiran negatif mereka.

Don’t hold back

Selama kalian berdua jujur dengan perasaan kalian, dia tidak akan memutuskan kamu dan kamu tidak akan menjadi HIV positif. Have fun, berpacaran Secara bertanggung jawab dan jangan batasi diri kamu dalam mengakui potensial hubungan yang lebih dalam agar terjalin great relationship, HIV bukan menjadi hambatan.