VCT (Voluntary Counseling and Testing) adalah test HIV yang di dahului oleh konseling dan dilakukan secara sukarela.
Sukarela
Artinya keinginan untuk melakukan test HIV atas kesadaran diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Hal ini juga berarti seseorang tidak boleh melakukan pemeriksaan HIV tanpa terhadap orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.
Konseling HIV
Artinya pemberian informasi tentang HIV dan AIDS berupa pembicaran dua arah antara klien dan konselor HIV, sehingga dapat terpecahkannya sebuah masalah yang dihadapi oleh klien (disebut juga konseli) dan bersifat rahasia. Konseling HIV dilakukan dua kali yaitu sebelum (pre test) dan sesudah (post test) test HIV.
Konseling Pre Tes
Dilakukan untuk memberikan informasi lengkap tentang HIV dan AIDS, penularan, pencegahan, menggali faktor resiko klien dan cara menguranginya, sehingga klien dapat lebih siap untuk melakukan pemeriksaan atau test HIV.
Konseling Post Tes
Dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan klien menerima hasil test. Disini jelaskan apa saja hasil yang berkaitan dengan hasil tes dan apa yang harus dilakukan oleh klien jika hasilnya adalah positive atau negative.
Tujuan VCT:
- Umum:
- Mempromosikan perubahan perilaku dan dapat mengurangi angka penularan HIV.
- Khusus:
- Menurunkan jumlah infeksi baru
- Menurunkan infeksi penyakit kelamin lainya
- Mempercepat deteksi HIV
- Mencegah terjadinya infeksi kesehatan lain
- Meningkatkan perilaku hidup sehat
Siapa saja yang perlu melakukan VCT?
Setiap orang yang pernah melakukan kegiatan yang beresiko HIV wajib VCT seperti melakukan hubungan seks yang tidak aman, menggunakan jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba dan tattoo yang tidak steril, wanita hamil yang merencanakan kehamilan dan wanita hamil yang beresiko terinfeksi HIV.
Kapan sebaiknya melakukan VCT?
Masa inkubasi HIV secara umum 2 minggu – 3 bulan setelah terinfeksi, sebaiknya VCT dilakukan setelah 2 minggu pasca kegiatan beresiko. Jika resiko nya adalah hubungan seks beresiko VCT bisa dilakukan 3 bulan sekali dan jika konsisten menggunakan kondom bisa dilakukan minimal 1x dalam setahun. VCT bisa dilakukan di setiap layanan kesehatan yang menyediakan test HIV seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik Swasta. Bahkan pemerintah sudah memperbanyak layanan CST (Care, Support and Treatment) sehingga jika hasil positive HIV pengobatannya lebih mudah.
HIV sudah bisa di obati dengan ARV (Anti retroviral virus), meskipun ARV tidak membunuh Virus, tapi ARV mampu menekan perkembang biakan Virus, sehingga jika HIV sudah tidak terdeteksi maka HIV sudah tidak lagi menularkan (U = U / Undetectable = Untransmitable).
Ada banyak informasi di Gue Berani untuk tempat VCT di seluruh Indonesia.