Kamu bottom di anal seks? Ini tips buat kamu.
Kalo kita membahas tentang Top dan Bottom atau diantaranya, kita selalu malu untuk membicarakan tentang kesehatan seksual khususnya yang berkaitan dengan posisi seksual. Pada orang yang melakukan aktifitas anal sex, masalah kesehatan disekitar anus akan menimbulkan masalah / problem jika orang tersebut sama sekali tidak tahu cara menjaga kesehatan sekitar anus. Berikut ada tujuh tips yang bisa kami berikan apabila melakukan aktifitas seksual secara anal untuk menjaga kesehatannya sekitar anus.
IT ISN’T “ONE SIZE FITS ALL”
Setiap orang mempunyai lubang anus yang berbeda. Penis juga bisa dengan berbagai bentuk dan ukuran, dan sangat penting untuk mengetahui bahwa kamu tidak boleh berasumsi bisa menghandle semua ukuran. Tahu batasan ukuran yang bisa kamu handle dan segera bilang ke pasangan kamu apabila kamu merasa sakit atau nyeri sekali. Kamu bisa saja merusak daerah sekitar anus dan butuh lama untuk sembuh.
GUNAKAN PELICIN YANG BENAR
Ada beberapa jenis pelicin khusus yang digunakan saat berhubungan sex secara anal. Ada yang berbahan dasar air vs berbahan dasar silikon vs butters and creams. Yang ada di Indonesia yang di jual bebas adalah yang berbahan dasar air. Pastikan banyak menggunakan pelicin agar daerah tersebut selalu lembab untuk mencegah agar tidak terjadi robek atau lecet karena ada gesekan.
ALLOWING THE AREA TO OPEN
Sangat penting sekali kamu tidak memaksakan memasukkan sesuatu dari luar . Memang butuh waktu beberapa menit untuk anus relax dan terbuka, oleh karena itu Top juga harus mengerti memberi kesempatan untuk relaks agar bisa terbuka menerima penis. Jika sudah terbuka akan lebih mudah melakukan hubungan seksual dengan rasa nyeri yang minimal.
ANAL PAP TEST
Merupakan tes yang bisa dilakukan oleh dokter tertentu apabila diminta oleh kamu. Sebagai pasien harus aktif menanyakan dan meminta untuk dilakukan tes ini. Dokter akan bisa memeriksakan kutil kelamin, fissures, dan kelainan. Lainnya yang ada di daerah itu.
REGULAR STI CHECKUP
Bersamaan dengan pemeriksaan anal PAP, lakukan juga pemeriksaan STI atau infeksi menular seksual pada saat bersamaan. Lakukan pemeriksaan gonorrhea dan chlamydia setiap tiga bulan sekali apabila melakukan kegiatan aktif secara seksual. Banyak dari STI tidak bergejala, maka ada baiknya melakukan pemeriksaan secara rutin sebelum terlambat.
REGULAR FINGER CHECK AND MIRROR CHECK TESTS
Sama halnya dengan pemeriksaan testis untuk memeriksa ada tidaknya benjolan pada testikel pada pemeriksaan kanker testis, kamu bisa memeriksakan area sekitar lubang anus kamu dengan menggunakan jari kamu yang terlebih dahulu diberikan pelicin untuk melihat apakah ada kutil atau kelainan lainnya. Kamu bisa juga menggunakan bantuan cermin untuk memeriksa daerah ini.
KNOWING WHEN TO SAY NO
Tips yang terakhir dan menurut kami yang paling penting adalah sangat baik okey kalo kamu mengatakan TIDAK. Ketika kamu menjadi Bottom dan menurut kamu penis pasangan kamu terlalu besar atau kamu tidak siap untuk menjadi Bottom, katakan TIDAK. Kesehatan kamu adalah lebih penting. Jika kamu tidak merasa nyam dan terasa sakit kamu bisa menghentikannya.