Bali Medika Clinic

HIV dan IMS klinik di Bali

Klinik Bali Medika adalah klinik HIV dan IMS yang khusus dan didedikasikan untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan IMS (Infeksi Menular Seksual). Klinik Bali Medika menawarkan pengujian, konseling, dan perawatan medis rahasia bagi individu yang berisiko atau terkena dampak kondisi ini. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan berpotensi menyebabkan AIDS, sedangkan IMS seperti klamidia, gonore, dan sifilis adalah infeksi yang terutama ditularkan melalui hubungan seksual. Klinik menyediakan pengobatan, membantu mengendalikan penyebaran infeksi ini dan mendukung individu dalam mengelola kesehatan seksual mereka.

Klinik kesehatan seksual inklusif

Menemukan klinik kesehatan seksual yang andal dan inklusif dapat menjadi sebuah tantangan. Di Klinik Bali Medika, kami memahami ketidaknyamanan dan ketidakpastian yang timbul saat mencari perawatan. Misi kami adalah menyediakan lingkungan yang ramah dan bebas penilaian bagi semua orang, yang memenuhi kebutuhan unik Anda. Kami menawarkan bantuan kepada setiap gender dan juga orang non-biner. Kami bangga menjadi klinik pilihan bagi komunitas LGBTQI+ di Bali dan Indonesia.

Tes HIV di Bali Medika

Tes HIV generasi ke-4 adalah tes darah yang mendeteksi antibodi dan antigen virus HIV. Deteksi ganda ini memungkinkan diagnosis infeksi HIV lebih awal dan lebih akurat dibandingkan dengan tes yang lebih lama. Ini sangat efektif dalam mengidentifikasi virus dalam jangka waktu yang lebih singkat setelah terpapar, biasanya dalam 2-4 minggu.

HIV NAT (Tes Asam Nukleat) adalah tes darah yang sangat sensitif yang digunakan untuk mendeteksi secara langsung materi genetik (RNA) virus HIV. Alat ini sangat akurat dan dapat mengidentifikasi HIV dalam beberapa hari setelah terpapar, bahkan sebelum antibodi terbentuk. Tes NAT sering digunakan dalam diagnosis dini dan pemantauan viral load pada orang yang hidup dengan HIV.

Pengobatan HIV di Bali Medika

Pengobatan HIV, juga dikenal sebagai terapi antiretroviral (ART), melibatkan penggunaan kombinasi obat-obatan untuk mengelola dan mengendalikan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Obat-obatan ini menghambat kemampuan virus untuk bereplikasi, mengurangi keberadaannya di dalam tubuh dan memperlambat perkembangan menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Pengobatan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga secara signifikan memperpanjang harapan hidup orang yang hidup dengan HIV. Hal ini juga mengurangi risiko penularan virus ke orang lain. Rejimen pengobatan dapat bervariasi berdasarkan faktor individu, dan kepatuhan terhadap pengobatan sangat penting bagi keberhasilan terapi jangka panjang dalam menangani HIV secara efektif. Pemantauan dan tindak lanjut medis secara teratur sangat penting.

tes hiv di bali

Tes IMS di Bali Medika

Tes IMS melibatkan pemeriksaan kesehatan atau tes laboratorium untuk mendiagnosis Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, sifilis, dan HPV. Biasanya mencakup pengumpulan sampel darah, urin, atau usap dari daerah yang terkena dampak untuk mendeteksi keberadaan infeksi ini. Pengujian sangat penting untuk diagnosis dini, pengobatan, dan mencegah penyebarannya.

Pengobatan IMS di Bali Medika

Pengobatan IMS (Infeksi Menular Seksual) melibatkan pengobatan atau intervensi medis untuk menyembuhkan atau menangani infeksi seperti klamidia, gonore, sifilis, atau herpes. Perawatan spesifiknya bervariasi berdasarkan jenis IMS, tingkat keparahannya, dan faktor kesehatan individu. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan penularan lebih lanjut.

klinik bali medika hiv dan im dokter

PrEP – HIV profilaksis

PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) adalah pendekatan preventif untuk mengurangi risiko infeksi HIV. Ini melibatkan penggunaan pil setiap hari, biasanya berisi dua obat antiretroviral, oleh orang yang berisiko tinggi terpajan HIV. PrEP secara efektif mencegah HIV berkembang menjadi infeksi jika terjadi kontak seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik bersama, sehingga mengurangi risiko penularan.

PEP – HIV profilaksis

PEP (Post-Exposure Prophylaxis) merupakan metode pencegahan HIV darurat. Ini melibatkan penggunaan obat antiretroviral setelah kemungkinan terpapar HIV, seperti hubungan seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik. PEP harus dimulai dalam waktu 72 jam setelah paparan dan dilanjutkan selama 28 hari untuk mengurangi risiko infeksi HIV.

bali medika clinic vct

VCT Konseling

Konseling untuk IMS dan HIV melibatkan pemberian dukungan emosional dan informasi kepada individu yang terkena atau berisiko terkena infeksi ini. Ini membantu mengatasi kekhawatiran, stigma, dan kesejahteraan emosional sambil memberikan pendidikan tentang praktik yang aman, pilihan pengobatan, dan pencegahan.

Konseling memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran, mengurangi penularan, dan meningkatkan kualitas hidup mereka yang terkena dampak IMS dan HIV.

Vaksinasi

Vaksinasi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual) melibatkan pemberian vaksin untuk mencegah infeksi tertentu. Misalnya, vaksin HPV mencegah human papillomavirus, penyebab umum kanker serviks.

Meskipun tidak semua IMS mempunyai vaksin, vaksin yang tersedia dapat secara signifikan mengurangi risiko infeksi dan masalah kesehatan terkait bila diberikan sesuai anjuran.

DAPATKAN KETENANGAN PIKIRAN!
TERPERCAYA DAN BERPENGALAMAN
PROFESIONAL PERAWATAN KESEHATAN

BALI MEDIKA CLINIC

HIV&STI
test DAN
PENGOBATAN